Advertisement

Tampilkan postingan dengan label polri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label polri. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 September 2024

Kejurnas Pencak Silat Kapolri Cup 2024 kembali digelar. Asisten Kapolri Bidang SDM: Gali potensi atlet sekaligus upaya lestarikan budaya Indonesia



Palembang - LSP/Polri menggelar kejuaraan nasional Pencak Silat Kapolri Cup yang berlangsung mulai tanggal 19 hingga 22 September 2024. Kejurnas ini diikuti peserta dari TNI- Polri, instansi dan juga pelajar. 

Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan tujuan penyelenggaraan event ini adalah untuk membangun dan mewujudkan sumber daya Polri yang bertakwa, tangguh dan berprestasi. 

“Kejuaraan ini juga merupakan upaya menggali dan membentuk atlet Pencak Silat sekaligus mempererat silahturahmi antar perguruan dan mengembangkan dan melestarikan budaya Indonesia dalam sinergitas TNI-Polri se-Indonesia,” ujar Irjen Pol. Dedi Prasetyo. 

Kejurnas Pencak Silat Kapolri Cup 2 juga merupakan salah satu agenda Komite Olahraga Polri (KOP) agar para atlet Pencak Silat Polri mendapat kesempatan untuk mengukur kemampuannya. 

"Atlet silat Polri cukup memiliki prestasi yang membanggakan. Seperti di PON Aceh Sumut yang sedang berlangsung, salah satu atlet Polri Bripda Made Aldi Sancitayasa menyumbang medali perak untuk provinsi Bali, " Tambah Irjen Pol Dedi Prasetyo yang juga merupakan ketua harian KOP. 


Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dijadwalkan memimpin langsung upacara pembukaan kejurnas yang digelar di Gelanggang Olahraga dan Rekreasi, Ciracas, Jakarta Timur.

Sejumlah tamu penting juga akan menghadiri upacara pembukaan kejurnas Pencak Silat Kapolri Cup 2. Salah satunya adalah Presiden RI terpilih yang juga merupakan ketua Ikatan Pencak Silat (IPSI) Prabowo Subianto. 

Antusias atlet Pencak Silat cukup tinggi mengikuti kejuaraan ini. Tahun pertama penyelenggaraan kejurnas Pencak Silat Kapolri Cup diikuti oleh 3.800 peserta yang berasal dari 34 provinsi. 

Kejurnas ini dibagi dalam beberapa kategori, yakni kategori TNI, Polri, serta pelajar yang dikelompokkan berdasarkan tingkatan sekolah SD, SMP, dan SMA.

Beberapa perguruan Pencak silat di indonesia seperti PSHT, Merpati Putih, Kera Sakti dan Cimande juga memastikan mengikuti kejuaraan nasional Pencak Silat Kapolri Cup 2.(Manda)

Tunadaksa Fatia Nur Azzahra: Dibully saat Kecil Kini Jadi Calon Polwan



Palembang - LSP/Siswa Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) RI, Nur Fatia Azzahra (22), merupakan seorang tunadaksa. Dia dan satu siswa Sepolwan bernama Novita Fajrin dinyatakan lolos dan memenuhi syarat mengikuti pendidikan pembentukan Bintara Polri jalur disabilitas Tahun Anggaran 2024.

Fatia menceritakan dirinya difabel sejak lahir. Perundungan dan nasihat orang tua, lanjut Fatia, adalah dua hal yang membentuk mentalnya sehingga kuat.

"Waktu SD saya pernah mengalami bullying dikarenakan saya tidak bisa olahraga voli, bully-an verbal. Saya Cuma bisa nangis dan kasih tahu orang tua kalau saya itu kenapa di-bully sama teman," cerita Fatia kepada wartawan di Sepolwan RI, Ciputat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel), Kamis (19/2024).

"Ayah dan ibu bilang kalau saya itu istimewa, tidak boleh minder dan malu, dan harus membuktikan kalau bisa," sambung dia.

Fatia menyampaikan sang ayah kerap mengajaknya ke luar rumah untuk sekadar bermain, hingga mengajarkan soal kemandirian. Ayah Fatia kerap mendorong Fatia untuk berani merantau.

"Dan alhamdulillah selalu dilatih ayah di depan rumah seperti diajak bermain bulu tangkis, diajak main voli. Meskipun tidak hebat, tapi akhirnya saya bisa mainnya. Ayah selalu memberikan gambaran terkait perantauan. Ayah bilang, 'Merantau akan membuat kamu lebih berkembang'," jelas Fatia sambil

Fatia mengungkapkan sang ayah pernah mengajaknya dari Bangka merantau ke Jambi. Fatia menyebut ajaran ayah membuat dirinya menemukan banyak hal untuk mandiri dan hidup setara meski kondisi fisiknya disabilitas.

"Sejak SMA saya pernah ikut ayah kuliah S2 di Jambi, Unja. Ayah memberikan gambaran soal kehidupan di perantauan. Alhamdulillahnya sampai saat ini saya merasa banyak hal yang membuat saya mandiri selama merantau," terang Fatia.

Perempuan asli Bangka Belitung (Babel) ini menjelaskan didikan orang tua menjadikan membentuk dirinya menjadi perempuan yang bertekad kuat. Contoh, meski Fatia disabilitas namun dia bersekolah di umum.

"Saya difabel dari lahir. Saya disekolahkan di sekolah reguler. Saya di SD Islam terpadu, dan SMP-SMA di negeri. Saya kuliah merantau ke Jogja, di UII Fakultas Psikologi," ucap Fatia.


Fatia lulus dengan nilai sangat memuaskan yakni cumlaude. "(IPK-nya) 3,56, kuliah 3 tahun 8 bulan," lanjut Fatia.

Ia mengaku sangat gembira saat tahu Polri membuka penerimaan anggota dari jalur disabilitas. Sulung dari dua bersaudara ini lalu menyampaikan ke orang tuanya soal keinginan menjadi polwan.

"Dari kecil saya ingin jadi polisi, tapi saya sadar diri karena kondisi saya tidak mungkin diterima. Saya cari tahu sendiri (soal penerimaan jalur disabilitas) di IG (Instagram). Awalnya orang-orang yang kenal saya tidak sangka saya mau jadi polisi, karena yang orang-orang tahu saya mau ambil S2," cerita Fatia.

Untuk diketahui, Polri melalui Biro Pengendalian Personel SSDM Polri, merekrut 16 penyandang disabilitas pada penerimaan Bintara Tahun Anggaran 2024 ini. Mereka terdiri dari 3 siswa Bintara perempuan dan 13 laki-laki.

Rekrutmen kelompok disabilitas menjadi anggota organik merupakan kebijakan inklusif Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Dedi menuturkan Jenderal Sigit yakin penyandang disabilitas mampu melakukan pekerjaan kepolisian.

"Polri pada tahun 2023 sebenarnya sudah melakukan rekrutmen terhadap kelompok disabilitas tapi untuk golongan ASN atau pegawai negeri pada Polri (PNPP). Dari kelompok itu kita pekerjakan di dua polda yaitu Polda Jogja kemudian di Polda Sumatera Selatan. Dari situ berproses, Pak Kapolri tambah yakin, 'Saya minta (difabel menjadi-red) anggota Polri'," tutur Dedi sambil menirukan perintah Jenderal Sigit padanya kala itu. (Manda) 

Rabu, 31 Juli 2024

Diulang Tahun ke -25 PP Polri tahun 2024, Kapolda Sumsel Ajak Keluarga Besar Dukung Program Polri Presisi

PALEMBANG - Kapolda Sumsel Irjen A. Rachmad Wibowo, SIK yang menghadiri syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) PP Polri ke 25 Tahun 2024 digedung Harmoni Convention Center Polygon Palembang Selasa (30/7/2024) mengajak keluarga besar purnawirawan turut mensupport Polri dalam menjaga legitimasi organisasi dan komitmen serta konsistensi diri, menjaga netralitas pemilihan kepala daerah.

Diawal sambutan Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo menyampaikan pesan menggugah dari Mc Arthur, seorang jenderal Amerika yang terkenal pada perang dunia kedua yang mengatakan ‘Old solidiers never die, they just fade away’ yang berarti bahwa tentara tua, polisi tua tidak akan pernah mati jiwa pengabdiannya kepada bangsa dan negara, mereka tetap hidup seperti saat masih muda.

Acara yang mengusung tema ‘Tegakkan Komitmen dan Perkokoh Sikap Konsistensi PP Polri dalam Mendukung Semangat Pengabdian Polri dalam Mensukseskan Proses Alih Kepemimpinan di Tingkat Nasional’ Irjen Rachmad Wibowo menyampaikan penghargaan dan rasa terimakasih kepada senior para purnawirawan Polri dan keluarga atas pengabdian serta jasa jasa yang telah diberikan kepada bangsa dan negara.

“Selaku generasi penerus Polri, kami menyampaikan penghargaan dan rasa terimakasih kepada senior para purnawirawan Polri dan keluarga atas pengabdian serta jasa jasa yang telah diberikan kepada bangsa dan negara. Kami memohon petunjuk dan arahan dari pada senior yang sudah banyak pengalaman atau memakan asam garam kehidupan di Republik Indonesia yang kita cintai ini,” ujarnya.

Kapolda mengajak para sesepuh pada moment ulang tahun ke 25 tidak seremonial semata, namun juga sebagai ajang silatirahmi diantara para purnawirawan serta keluarga besar Polri,

“Semoga bukan sekedar seremonial saja, tapi juga sebagai wadah pentingnya silaturahmi, tetap menjaga hubungan baik karena kita masih satu ikatan utuh yakni keluarga besar Polri,” tuturnya.

Dirinya berharap kepada seluruh anggota PP Polri Sumatera Selatan dapat meningkatkan sinergitas dalam mendukung program Kapolri untuk mewujudkan Polri yang Presisi, menjaga nama baik Polri serta mendukung semua upaya kepolisian dalam menjalankan program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat. 

“Semoga ini dapat mempererat persatuan dan kesatuan, serta silaturahmi dan kebersamaan dengan anggota PP Polri, serta memperkuat komitmen untuk terus mengabdi kepada bangsa dan negara. Dan sebagai wujud hormat kepada senior, kami mengharapkan dukungan dan kerjasama para purnawirawan Polri dalam menciptakan situasi kondusif khususnya di wilayah hukum Polda Sumatera Selatan,” ujarnya.

Mantan Kapolda Jambi tersebut mengajak segenap keluarga besar PP Polri untuk bersama sama menjaga kokohnya soliditas, meningkatkan sinergitas dengan seluruh komponen bangsa agar citra organisasi PP Polri, tetap diperhitungkan.

“Saya mengajak untuk mari bersama sama berkomitmen dalam menjaga legitimasi organisasi. Komitmen dan konsisten menjaga netralitas ditahun politik pilkada 2024 pemilihan kepala daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota) agar terbebas dari kepentingan kelompok, maupun pengaruh oknum yang secara sengaja ingin merusak nama baik institusi Polri,” pungkasnya.

Hadir diacara tersebut Pj Gubernur Sumsel diwakili Kaban Kesbangpol Dr HM Alfajri Zabidi S Pd M Pd MM, Pangdam II Sriwijaya diwakili Kapoksahli Brigjen TNI Norman Saito, Walikota Palembang diwakili Asisten 2 H Rudi Indawan SH M Kn, Ketua PP Polri Daerah Sumsel Kombes purn Drs H Abu Sofah Ibrahim SH, Ketua PP dan Warakauwuri TNI/Polri Mayjen TNI Purn H Syahrial B P Peliung, Irwasda Kombes Feri Handoko Soenarso SH Sik, Karolog Kombes Budi Santosa Sik Msi, Kabidpropam Dadan Wahyudi, Sik SH MCrim, Kabidhumas Kombes Sunarto, Kayanma AKBP Dwi Martono S Sos, Karo SDM diwakili Kabag Watper AKBP Facruddin Jaya Sik.(Manda)

Advertisement

Advertisement

TEKNO

Baca juga