Acara ini diharapkan menjadi wadah penting dalam mendukung penyerapan tenaga kerja, khususnya bagi lulusan SMK di Sumatera Selatan.
Rusminah, S.H., M.Si., Kepala Sekolah SMKN 3 Palembang, mengungkapkan bahwa sebanyak 36 perusahaan berpartisipasi dalam jobfair ini.
"Kami berharap melalui jobfair ini, angka pengangguran di Sumsel dapat berkurang signifikan. Target utama kami adalah menyerap lulusan SMK, sehingga mereka dapat langsung bekerja dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian daerah," ujar Rusminah.
Kegiatan jobfair ini sangat membantu memperkenalkan kemampuan lulusan SMK kepada perusahaan-perusahaan.
Dengan demikian, lulusan SMK dapat menunjukkan bahwa mereka siap bersaing di dunia kerja. Hal ini disampaikan oleh salah satu perwakilan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang turut serta dalam jobfair ini.
Tiga perusahaan yang menjadi favorit para pencari kerja di jobfair kali ini adalah PT. Kawan Lama, Indomaret, dan Alfamart.
Sayangnya, Matahari Department Store, yang biasanya selalu menjadi daya tarik pencari kerja, tidak ikut berpartisipasi dalam acara tahun ini.
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Sumsel, Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Palembang, pengawas SMKN 3 Palembang, serta pimpinan SMK lain di Palembang.
Selain itu, turut hadir Ketua BKK Sekolah, Ketua Komite Sekolah, pimpinan perusahaan DUDI yang terlibat dalam acara ini, dan tokoh masyarakat kota Palembang.
Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Mondyaboni, SE., S.Kom., M.Si., memberikan apresiasi atas penyelenggaraan jobfair ini.
"Jobfair ini adalah salah satu bentuk nyata dari Program SMK Pusat Keunggulan, yang mendukung komitmen Gubernur Sumsel untuk mengurangi angka pengangguran, khususnya pada jenjang SMK," ungkap Mondyaboni.
Program SMK Pusat Keunggulan sendiri bertujuan untuk mengembangkan kompetensi keahlian SMK melalui peningkatan kualitas dan kinerja.
Program ini memperkuat kemitraan dengan dunia usaha, industri, dan kerja, sehingga SMK dapat menjadi sekolah penggerak yang berfungsi sebagai pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK di Indonesia.
Jobfair ini diadakan sebagai respons terhadap tantangan revolusi industri 4.0 yang membutuhkan sumber daya manusia yang siap kerja dan berdaya saing.
BKK (Bursa Kerja Khusus) di setiap sekolah menjadi ujung tombak dalam percepatan pengurangan angka pengangguran di Sumsel.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel menunjukkan bahwa sejak forum BKK Provinsi Sumsel dikukuhkan oleh Gubernur, tingkat pengangguran di jenjang SMK turun dari 12,8% menjadi 7,3% pada Agustus 2022. Ini membuktikan bahwa kinerja BKK mulai menunjukkan eksistensinya.
Mondyaboni juga mengimbau agar kegiatan jobfair seperti ini dapat dilakukan secara massif dan mandiri oleh SMK lain di Kota Palembang, bukan hanya oleh SMK PK.
Diharapkan, jobfair ini dapat menjadi jembatan antara dunia usaha dan lulusan SMK, sehingga proses perekrutan dan penempatan kerja dapat berlangsung lebih efektif.
"Terima kasih kepada para perusahaan yang telah berpartisipasi. Dengan menjadi bagian dari acara ini, Anda berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia di daerah kita. Kami berharap acara ini dapat terus terlaksana secara berkelanjutan," pungkasnya. (Manda)