Palembang, 14 Juli 2024 – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Tarmizi, mengadakan acara peringatan Hari Pajak yang dirangkai dengan kampanye bertajuk "Spectaxculer". Kampanye ini bertujuan untuk mengingatkan para pegawai dan masyarakat akan pentingnya pajak sebagai modal dasar berdirinya Republik Indonesia.
Dalam sambutannya, Tarmizi menyampaikan bahwa pajak merupakan tulang punggung perekonomian negara. "Sekitar 80% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita bersumber dari pajak," ujarnya. Dengan demikian, pemahaman dan kesadaran akan pentingnya pajak perlu terus ditingkatkan di kalangan masyarakat.
Peringatan Hari Pajak tahun 2024 ini tidak hanya ditujukan untuk internal pegawai DJP, tetapi juga mengajak masyarakat umum untuk memahami bagaimana pajak bekerja dan mengapa pajak sangat dibutuhkan. Dengan pajak, pemerintah dapat membiayai berbagai program pembangunan dan layanan publik yang vital bagi kesejahteraan masyarakat.
DJP Sumsel dan Babel memiliki target penerimaan pajak sebesar Rp23,7 triliun tahun ini. Hingga saat ini, dari 13 kantor di wilayah tersebut, capaian penerimaan pajak baru mencapai sekitar 38%. "Kita berharap tahun ini bisa mencapai target penerimaan pajak. Selama empat tahun berturut-turut, kita telah berhasil mencapai target ini," kata Tarmizi. Ia menekankan bahwa pajak memegang peranan penting dalam perekonomian nasional.
Dalam upayanya mencapai target, DJP terus berbenah diri baik dari segi regulasi maupun administrasi. "Kami berupaya agar beban regulasi tidak berlebihan dan administrasi pajak lebih mudah bagi masyarakat wajib pajak," ujar Tarmizi. Reformasi di tubuh DJP juga terus dilakukan untuk memastikan bahwa pajak dipungut dengan amanah dan efisien.
Pertumbuhan ekonomi di wilayah DJP Sumsel dan Babel juga menunjukkan tren positif dengan angka pertumbuhan sebesar 5,8%. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan bahwa pada triwulan pertama, pertumbuhan pajak telah melampaui angka pertumbuhan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa rasio pajak semakin membaik dan kepatuhan masyarakat terhadap pembayaran pajak meningkat.
Untuk mendukung kepatuhan pajak, DJP Sumsel dan Babel juga berfokus pada peningkatan kepercayaan masyarakat. "DJP harus mampu melakukan pengawasan yang di dalamnya terdapat penegakan hukum bagi wajib pajak yang tidak patuh," kata Tarmizi. Dengan demikian, diharapkan masyarakat lebih percaya dan mau memenuhi kewajiban pajaknya.
Selain itu, berbagai inovasi dan program edukasi juga terus digalakkan oleh DJP Sumsel dan Babel untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pajak. Kampanye "Spectaxculer" menjadi salah satu wujud nyata upaya tersebut, dengan harapan dapat menggugah kesadaran kolektif akan peran strategis pajak dalam pembangunan.
Melalui peringatan Hari Pajak 2024 dan kampanye "Spectaxculer", DJP Sumsel dan Babel berharap dapat membangun budaya kepatuhan pajak yang lebih baik. Dengan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, diharapkan target penerimaan pajak dapat tercapai dan pembangunan nasional semakin maju dan merata.
Tarmizi menutup acara dengan optimisme tinggi bahwa dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, Indonesia bisa terus tumbuh dan berkembang dengan dukungan pajak yang kuat dan transparan. "Mari kita bersama-sama wujudkan Indonesia yang lebih baik melalui pajak yang kita bayarkan dengan penuh tanggung jawab," pungkasnya.