Advertisement
Kamis, 19 September 2024
Dipercaya Presiden Sebagai Wakil Kepala BSSN RI, Irjen Rachmad Wibowo Minta Doa Restu dan Dukungan Masyarakat.
Minggu, 01 September 2024
Merajut Warisan Budaya, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Hadiri Sedekah Adat Desa Segayam
Pada hari Minggu (7/7/2024), Sultan Palembang Darussalam, Ir. H. Raden Mahmud Badaruddin, yang lebih dikenal sebagai Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, menghadiri undangan Sedekah Adat yang digelar oleh masyarakat desa.
Kehadiran Sultan tidak hanya membawa kebanggaan, tetapi juga menjadi momen penting dalam mempererat tali silaturahmi dan merajut kembali warisan budaya yang telah ada sejak dulu.
Setibanya di Desa Segayam, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin disambut dengan meriah oleh warga desa. Para pemuda dan masyarakat menampilkan pertunjukan seni bela diri khas desa sebagai bentuk penghormatan.
Teriakan semangat dan tepuk tangan bergema di seluruh sudut desa, menunjukkan betapa besar antusiasme masyarakat menyambut pemimpin adat yang mereka hormati.
Pertunjukan seni bela diri ini menjadi simbol kekuatan dan keberanian yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dalam kata sambutannya, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin menyampaikan apresiasinya atas upaya masyarakat Desa Segayam dalam melestarikan tradisi.
Ia menekankan pentingnya menjaga budaya dan adat istiadat sebagai identitas yang tak ternilai. "Sedekah Adat seperti ini bukan hanya sebuah ritual, tetapi juga cerminan rasa syukur kita kepada Sang Pencipta serta penghormatan kepada leluhur yang telah mewariskan kekayaan budaya ini kepada kita," ujarnya dengan penuh kebanggaan.
Acara Sedekah Adat ini juga dimeriahkan dengan beragam hidangan khas Desa Segayam yang disajikan kepada para tamu.
Makanan-makanan ini menjadi representasi kekayaan kuliner lokal yang terus dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Dari penganan tradisional hingga hidangan utama, semuanya disajikan dengan penuh cinta dan kebersamaan, menciptakan suasana yang hangat dan penuh rasa kekeluargaan.
Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin bersama seluruh masyarakat desa turut menikmati hidangan-hidangan tersebut.
Tidak hanya menjadi ajang kuliner, Sedekah Adat ini juga menjadi sarana untuk memperkuat ikatan sosial antarwarga desa.
Semua orang berkumpul tanpa memandang latar belakang, menunjukkan bahwa budaya dan tradisi dapat menjadi jembatan yang menghubungkan semua lapisan masyarakat.
Kesederhanaan dan keikhlasan dalam acara ini menjadi nilai-nilai yang sangat dirasakan oleh semua yang hadir.
Sebagai penutup acara, doa bersama dipanjatkan sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT atas segala karunia dan keberkahan yang diberikan kepada masyarakat Desa Segayam.
Doa ini dipimpin oleh sesepuh desa dan diikuti dengan khidmat oleh seluruh peserta acara. Dalam suasana penuh khusyuk, semua yang hadir memohon agar keberkahan terus menyertai desa mereka serta memohon perlindungan dan keselamatan bagi seluruh warga desa.
Kehadiran Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dalam Sedekah Adat Desa Segayam ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan kepada tradisi, tetapi juga sebagai upaya untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya.
Acara ini menjadi pengingat bahwa budaya dan adat istiadat adalah bagian penting dari identitas sebuah bangsa, yang harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Di tengah arus modernisasi, Desa Segayam dengan bangga menunjukkan bahwa mereka tetap teguh menjaga tradisi dan budaya leluhur.
Dengan penuh kesadaran, masyarakat desa menjadikan Sedekah Adat sebagai momentum untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada generasi muda.
Ini adalah sebuah upaya mulia untuk memastikan bahwa warisan budaya ini tidak akan pudar oleh waktu.
Semoga semangat ini terus hidup dalam setiap langkah masyarakat Desa Segayam, dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk tetap mempertahankan dan menghargai warisan budaya mereka.
Kehadiran Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dalam acara ini telah mengukuhkan kembali pentingnya peran pemimpin adat dalam menjaga identitas budaya bangsa, dan menjadi bukti nyata bahwa tradisi adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita.
Rabu, 28 Agustus 2024
Protes Keras: Bakar Ban dan Panjat Pagar, Massa Desak Pj Gubernur Sumsel Tindak Cepat
PDI Perjuangan Resmi Dukung Pasangan Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia di Pilgub Sumsel 2024
Polwan Polres Lahat Edukasi Siswa SMA Negeri 4 tentang Disiplin Lalu Lintas dan Etika Bermedia Sosial dalam Rangka HUT Polwan 2024
Senin, 26 Agustus 2024
Ratusan Pendemo Desak Pemprov Sumsel Segera Pulihkan Akses Sungai Lalan
PALEMBANG - Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Pengguna Sungai Lalan menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Senin (26/08/24).
Mereka menuntut Pj Gubernur Sumsel dan Pj Bupati Musi Banyuasin segera membuka kembali akses jalur Sungai Lalan yang lumpuh akibat robohnya Jembatan P6, dan memulihkan fungsinya demi kelancaran ekonomi warga setempat.
Koordinator Aksi, Alan Jaya Saputra dalam orasinya menegaskan bahwa robohnya Jembatan P6 pada 26 Juli 2024 telah memutus akses transportasi vital di Sungai Lalan, melumpuhkan perekonomian masyarakat yang bergantung pada jalur ini.
“Jembatan yang roboh telah memutus akses darat dan sungai, mengakibatkan terganggunya distribusi hasil pertanian, perikanan, dan barang-barang dagangan. Ini menghantam perekonomian masyarakat secara drastis,” tegas Alan.
Kerugian yang dialami bukan hanya pada masyarakat lokal, tetapi juga pada perusahaan-perusahaan yang operasionalnya bergantung pada jalur sungai.
Calvin Irawan, salah satu orator aksi, menyoroti bahwa sekitar 30 kapal tongkang yang biasa beroperasi setiap hari kini terpaksa berhenti total.
“Ini bukan hanya soal arus barang dan logistik yang tersendat, tetapi juga ancaman terhadap stabilitas ekonomi para pekerja yang bergantung pada sektor ini,” ujar Calvin.
Koordinator Lapangan, M. Wibi Aldrin Nori, dengan lantang menuduh pihak pemerintah terkesan kuat dan ada dugaan menghambat pemulihan jalur Sungai Lalan.
“Kami mendapat informasi bahwa sudah ada pekerja-pekerja beserta peralatan untuk angkat, angkut dan membersihkan reruntuhan bersama puing-puing jembatan yang roboh.
Namun ada informasi ada dugaan Pihak Pemprop Sumsel dan Pemkab Muba menunjukkan kesan kuat penundaan yang disengaja.
Bahkan ada indikasi Larangan Untuk Bekerja memulihkan jalur sungai lalan Sebelum pihak pengguna sungai lalan bertanggung jawab untuk memperbaiki” kata Wibi.
Semestinya, sambungnya, Pemprov Sumsel dan Pemkab Muba bergerak aktif untuk melakukan perbaikan dan pemulihan alur Sungai Lalan yang jadi urat nadi perekonomian karena pihak pemerintahlah yang bertanggungjawab sepenuhnya atas kelancaran pembangunan.
Tanggungjawab Pidana ada Pihak Polda siapa yang lalai yang mengakibatkan bencana tsolahkan di usut, sedangkan tanggung jawab perbaikan selanjutnya di undang para pihak (Penguna Sungai Lalan) untuk membuat berita acara kesepakatan. Dan harus diutamakan kelancaran lalu lintas sungai di utamakan,"jelasnya
Wibi mengultimatum bahwa jika tuntutan mereka tidak segera ditanggapi, massa akan kembali dengan jumlah yang lebih besar.
“Kami akan terus menggelar unjuk rasa sampai akses Sungai Lalan dibuka kembali. Penundaan ini tidak bisa dibiarkan karena berdampak langsung pada kesejahteraan ribuan warga yang bergantung pada sungai ini,” tegasnya.
Aliansi Pengguna Sungai Lalan juga meminta Presiden RI untuk turun tangan mengatasi dugaan hambatan dari pihak pemerintah daerah yang memperlambat normalisasi Sungai Lalan.
Mereka mendesak agar jalur sungai segera dibersihkan dan dibuka kembali tanpa ada penundaan lebih lanjut.
"Jika terus dibiarkan, kebijakan ini tidak hanya mengancam ekonomi masyarakat, tetapi juga iklim investasi di Sumsel. Kami tidak akan tinggal diam melihat rakyat dimiskinkan oleh kebijakan yang tidak berpihak kepada mereka," pungkas Wibi
Aliansi Pengguna Sungai Lalan mengecam akan menggelar aksi setiap hari di Pemprov Sumsel dengan ribuan massa, jika hari ini akses sungai lalan tidak juga dibersihkan.
"Kami akan terus menggelar demo bila perlu tiap hari sampai dengan perintah pembersihan jalur sungai dilakasanakan dan sungai lalan bisa dilalui. Apabila tuntutan ini juga tidaj di indahkan juga, kami mendesak PJ Gubernur Sumsel mundur dari jabatannya,"tegasnya.
Sementara itu, para pendemo diterima oleh Sekretaris Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan, Ir. Ridwan, M.M. menyatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengadakan rapat inti terkait robohnya jembatan P 6 Lalan, bersama pihak terkait, pihak asosiasi dan pihak Takebot pihak Tongkang, dan dari pihak kabupaten Musi Banyuasin yang terlibat dalam runtuhnya jembatan p 6 Lalan ini.
*Kami juga menunggu keputusan dari komitmen Asosiasi dengan Takebot," katanya.
"Kita juga mendesak secepatnya kemarin kami juga hari sabtu Rapat sampai pukul 12 malam di kantor,dan kepala dinas juga lagi Kordinasi sama pihak Kejaksaan Terkait kasus ini,"paparnya.
Dia menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Muba dan pihak terkait untuk mempercepat pembangunan Jembatan P6 Lalan.
"Jembatan ini sangat dibutuhkan masyarakat," pungkasnya. (Deva)
Sabtu, 24 Agustus 2024
Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Hadiri Diskusi Fokus Boedel Afwezigheid: Memperkuat Sinergi Hukum di Palembang
Palembang – Sultan Palembang Darussalam, Ir. H. Raden Mahmud Badaruddin atau lebih dikenal sebagai Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, turut hadir dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) mengenai Boedel Afwezigheid yang berlangsung di Hotel Harper Palembang, Kamis (22/8/2024).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) DKI Jakarta melalui Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta dan menghadirkan 50 peserta dari berbagai instansi terkait di Palembang dan Sumatera Selatan.
Kehadiran Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dalam kegiatan ini menegaskan peran penting yang dimainkan oleh pemimpin adat dan tokoh masyarakat dalam mendukung pelaksanaan hukum dan penegakan keadilan di wilayah Sumatera Selatan.
Dalam diskusi tersebut, Sultan menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung sinergi antara lembaga-lembaga terkait guna memastikan perlindungan hukum yang optimal bagi masyarakat.
Kegiatan FGD ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terkait Boedel Afwezigheid, yang merujuk pada harta kekayaan seseorang yang dinyatakan tidak hadir atau hilang.
Kepala BHP Jakarta, Amien Fajar Ocham, menjelaskan bahwa diskusi ini bertujuan untuk mewujudkan perlindungan hukum bagi pemohon Afwezigheid berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Palembang. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat memperkuat sinergi antara BHP Jakarta dengan instansi terkait dalam menangani kasus-kasus Afwezigheid di wilayah ini.
Kakanwil Kemenkumham Sumatera Selatan, Dr. Ilham Djaya, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta dan BHP Jakarta yang telah menginisiasi kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam peningkatan eksistensi, inovasi, dan kualitas pelayanan BHP Jakarta di Provinsi Sumatera Selatan.
Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin menyampaikan pentingnya peran hukum dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di wilayah Palembang. Menurutnya, kegiatan seperti FGD ini sangat diperlukan untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan layanan hukum yang adil dan transparan. Ia juga mengapresiasi inisiatif BHP Jakarta dalam menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta, R Andika Dwi Prasetya, juga menyampaikan bahwa pengurusan dan penyelesaian masalah harta kekayaan yang pemiliknya dinyatakan tidak hadir merupakan salah satu fungsi BHP yang diatur dalam Pasal 463 hingga Pasal 495 KUH Perdata.
Ia berharap bahwa FGD ini dapat memberikan solusi hukum bagi pihak-pihak yang berkepentingan, terutama dalam kasus di mana keberadaan seseorang tidak diketahui.
Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin juga memberikan pandangannya mengenai pentingnya sinergi antara berbagai instansi dalam menangani masalah hukum. Menurutnya, koordinasi yang baik antara BHP, Pengadilan Negeri, dan instansi lainnya akan memastikan bahwa hak-hak masyarakat terlindungi dengan baik. Ia berharap agar diskusi ini dapat menghasilkan rekomendasi yang konkrit dan dapat diimplementasikan untuk kesejahteraan masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, peserta diberikan pemahaman mendalam oleh para narasumber yang berpengalaman. Beberapa di antaranya adalah Hakim Pengadilan Negeri Palembang, Sangkot Lumban Tobing, yang menyampaikan materi tentang kedudukan Pengadilan Negeri dalam perlindungan bagi pemohon Afwezigheid. Selain itu, peran Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam pengurusan tanah Afwezigheid juga dibahas oleh Penata Pertanahan ATR/BPN, Jumadil Nurasmara.
Diskusi yang berlangsung selama satu hari ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam penguatan sistem hukum di Palembang, khususnya dalam penanganan kasus-kasus Afwezigheid.
Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin berharap agar hasil dari diskusi ini dapat segera diimplementasikan dan membawa manfaat bagi masyarakat Sumatera Selatan, khususnya di bidang perlindungan hukum.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Ika Ahyani Kurniawati, dan Kepala Divisi Keimigrasian, Sigit Setyawan, yang turut memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif BHP Jakarta dalam meningkatkan kualitas pelayanan hukum di wilayah Sumatera Selatan.
Selasa, 30 Juli 2024
Polda Sumsel Ajak Jurnalis Jaga Netralitas dan Tangkal Hoax Jelang Pilkada 2024
*Palembang* - Menjelang Pilkada Serentak 2024, Polda Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Direktorat Intelkam mengadakan Fokus Group Discussion (FGD) dengan tema "Antisipasi Penyebaran Hoax dan Netralitas Jurnalis Guna Mendukung serta Menyukseskan Pilkada Damai Tahun 2024 di Provinsi Sumsel". Acara ini berlangsung pada 30-31 Juli 2024 di Hall Hotel Airish, Jalan Sukabangun 1, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami.
Kabag Analis Dit Intelkam Polda Sumsel, AKBP M Suropati, SE, MH, mewakili Direktur Dit Intelkam, Kombes Pol Hadi Wiyono, SIK, menyampaikan bahwa peran jurnalis sangat penting dalam menjaga kondusivitas Pilkada. Menurutnya, penyebaran hoax berpotensi merusak tatanan demokrasi dan harus diantisipasi dengan serius.
Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari perwakilan media, organisasi media, dan elemen mahasiswa. Diskusi tersebut juga menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang, termasuk Bawaslu Sumsel, PWI Sumsel, Diskominfo Sumsel, dan pengamat politik Drs. Bagindo Togar Butar Butar.
Dalam paparannya, Suropati menyebutkan bahwa era globalisasi membawa tantangan berupa maraknya "sampah politik" dalam bentuk hoax yang digunakan untuk mendiskreditkan pihak tertentu. "Penyebaran hoax ini berpotensi memicu konflik dan harus dicegah demi Pilkada yang damai," ujarnya.
Dwi Carolita, SE, M.Si dari Diskominfo Sumsel, dalam kesempatan yang sama menekankan pentingnya peran media sosial sebagai medium penyebaran informasi yang cepat. Namun, ia juga mengingatkan bahwa media sosial rentan terhadap penyalahgunaan, termasuk dalam penyebaran berita hoax.
Dwi menyoroti perlunya peningkatan literasi digital di masyarakat untuk mencegah hoax. "Sebelum menyebarkan informasi, masyarakat harus memastikan kebenaran berita tersebut. Ini penting untuk menghindari penyebaran berita yang bisa merugikan pihak lain," jelasnya.
Sebagai langkah konkret, Diskominfo Sumsel berencana mengadakan program edukasi literasi digital yang melibatkan berbagai stakeholder, termasuk media dan organisasi masyarakat. Dwi menambahkan, "Ini adalah upaya bersama untuk membangun ekosistem informasi yang sehat dan terpercaya."
Drs. Bagindo Togar Butar Butar, pengamat politik, menegaskan bahwa jurnalis harus menjaga netralitas dan tidak memihak dalam pemberitaan terkait Pilkada. "Netralitas ini penting agar informasi yang disampaikan tetap obyektif dan akurat," katanya.
Lebih lanjut, Bagindo mengingatkan para jurnalis untuk selalu berpegang pada kode etik jurnalistik. Dengan demikian, jurnalis dapat berperan aktif dalam mencegah penyebaran hoax dan memastikan informasi yang disebarkan tidak menyesatkan publik.
Melalui FGD ini, Polda Sumsel berharap agar para jurnalis lebih memahami tanggung jawab mereka dalam menciptakan suasana Pilkada yang damai dan adil. Kolaborasi antara media, masyarakat, dan aparat penegak hukum dianggap krusial dalam menangkal hoax dan menjaga integritas pemilu di Sumatera Selatan.
Selasa, 16 Juli 2024
Pra Kompetisi Tenaga Kerja Konstruksi Sumsel 2024: Tingkatkan Kompetensi dan Keamanan Konstruksi
Palembang, 16 Juli 2024 - Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Dr. Dedi Natri Fahrizal, mengumumkan bahwa kegiatan pra kompetisi tenaga kerja konstruksi se-Sumatera Selatan (Sumsel) 2024 dan sosialisasi aplikasi SIBIJAK Sumsel bertema "Pelatihan dan Sertifikasi Ahli Muda K3 Konstruksi bagi Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa Konstruksi" merupakan bagian dari rangkaian acara Konstruksi Indonesia 2024 yang dijadwalkan berlangsung pada 5-8 November 2024.
Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan di lapangan tenis UPTD PIP2B dan Jasa Konstruksi Dinas Perkim Sumsel pada hari Selasa, 16 Juli 2024. Sumsel menjadi provinsi pertama yang menggelar pra kompetisi tenaga kerja konstruksi ini, dengan harapan pemenangnya dapat melanjutkan ke kompetisi wilayah 2 yang diikuti oleh lima provinsi di Pulau Sumatera dan kemudian ke tingkat nasional pada kompetisi tenaga kerja konstruksi 2024.
"Kami berharap perwakilan Sumsel yang tahun lalu berhasil meraih juara 3 umum dapat meningkatkan prestasinya lagi tahun ini," ujar Dr. Dedi Natri Fahrizal.
Tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di Indonesia. Saat ini, masih banyak tenaga kerja konstruksi di Indonesia yang belum memenuhi standar sertifikasi. Berdasarkan Undang-Undang No. 2, setiap tenaga kerja konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi, sehingga diharapkan ke depannya semua tenaga kerja konstruksi yang bekerja di sektor ini memiliki sertifikasi yang sesuai.
"Konstruksi tidak hanya soal membangun, tetapi juga harus memperhatikan aspek keamanan, estetika, dan keberlanjutan agar hasil konstruksi aman digunakan oleh masyarakat," tambah Dr. Dedi Natri Fahrizal.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (DISPERKIM) Sumsel, Ir. H. Novian Aswardani, ST., MM., IPM, ASEAN Eng, menekankan pentingnya perlindungan bagi tenaga kerja konstruksi melalui BPJS. "Tenaga kerja konstruksi harus terjamin dan terlindungi dengan BPJS," kata Novian.
Novian juga berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat besar bagi tenaga kerja, jasa konstruksi, dan pemerintah dalam pembinaan konstruksi di wilayah Sumsel. Ia menekankan pentingnya peran media dalam mensosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat, khususnya di Sumsel.
Peserta pra kompetisi ini berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Sumsel. Mereka adalah pelaku tenaga kerja konstruksi yang diharapkan dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya dan mewakili Sumsel di tingkat nasional.
"Kami berharap peserta dari tingkat kedua bisa menang dari lima provinsi dan mewakili Sumsel ke tingkat nasional. Kami akan berbuat yang terbaik untuk Sumsel," ujar Novian optimis.
Dengan adanya pra kompetisi ini, diharapkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja konstruksi di Sumsel semakin meningkat. Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pembangunan di Indonesia secara keseluruhan. Pra kompetisi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan keahlian teknis tenaga kerja, tetapi juga memastikan mereka siap bekerja dengan standar keamanan dan keberlanjutan yang tinggi.
Acara ini juga diharapkan dapat memberikan apresiasi dan penghargaan kepada pelaku jasa konstruksi di Sumsel yang telah berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang aman dan berkelanjutan. Novian menegaskan bahwa kerja sama antara pemerintah, penyedia jasa, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
"Kami mengajak semua pihak untuk mendukung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini demi kemajuan bersama," tutupnya. (Nanda)
Minggu, 14 Juli 2024
Kegiatan minum Kopi serentak di Sumsel: Ribuan Cup Asal-asalan, Peserta Muntah dan KADIN Bungkam
Palembang - Dalam sebuah upaya ambisius untuk mencatatkan namanya di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar event minum kopi serentak di pinggir sungai dengan peserta terbanyak. Namun, alih-alih menciptakan momen bersejarah yang memuaskan, acara ini justru menuai banyak kritik dan kekecewaan.
Ribuan cup kopi yang disuguhkan dalam acara ini dianggap asal-asalan oleh banyak penikmat kopi. Beberapa peserta bahkan mengeluhkan kualitas kopi yang jauh dari harapan. Mawar, seorang penggemar kopi yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan rasa kecewanya saat diwawancarai. "Kopi itu seharusnya manis walaupun rasa kopi yang sebenarnya itu pahit. Dan, waktu saya minum rasanya tidak enak, buktinya tadi saya muntahkan," ujarnya dengan nada kesal.
Mawar menambahkan bahwa kopi yang disuguhkan seharusnya sedikit diberi gula dan disajikan dalam kondisi panas atau hangat. "Kalau dingin ya airnya harus dingin sekalian," tegasnya. Pernyataannya mencerminkan ketidakpuasan yang dirasakan oleh banyak peserta lainnya.
Situasi semakin memanas ketika salah satu pengurus KADIN yang juga menjadi panitia acara dimintai keterangan. Bukannya memberikan penjelasan, ia malah menyarankan untuk langsung menghubungi Ketua KADIN Provinsi Sumsel. "Saya tidak mempunyai wewenang memberikan statement kepada awak media," katanya singkat.
Ketidakjelasan informasi ini memicu frustrasi di kalangan media yang mencoba mendapatkan klarifikasi lebih lanjut. Beberapa awak media mendatangi Kantor KADIN Provinsi Sumsel yang berada di Jalan Radial, Komplek Ruko Ilir Barat Permai. Namun, hasilnya sama, mereka tidak mendapatkan jawaban dari Ketua maupun pengurus KADIN Provinsi Sumsel karena di kantor tersebut hanya ada satu orang penjaga.
Kegagalan dalam penyelenggaraan acara ini bukan hanya soal rasa kopi yang mengecewakan, tetapi juga manajemen komunikasi yang buruk. Ketidakmampuan pihak KADIN untuk memberikan penjelasan resmi memperburuk citra mereka di mata publik. Padahal, event seperti ini seharusnya menjadi ajang promosi dan pembuktian kualitas produk lokal.
Beberapa peserta mengeluhkan bahwa kopi yang disajikan terasa hambar dan tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. "Saya berharap bisa menikmati kopi Sumsel yang terkenal, tapi yang ada malah rasa kopi yang aneh dan tidak bisa dinikmati," kata seorang peserta lainnya.
Kekecewaan ini tidak hanya dirasakan oleh para peserta, tetapi juga oleh penikmat kopi yang mengikuti acara ini dari jauh. Banyak yang berharap acara serupa di masa depan dapat dikelola dengan lebih baik, baik dari segi kualitas kopi maupun transparansi informasi.
Acara ini yang seharusnya menjadi momen kebanggaan justru berubah menjadi sorotan negatif. Harapan untuk mencatatkan rekor MURI pun tampaknya tenggelam dalam ketidakpuasan dan kritik tajam dari berbagai pihak. Bagaimanapun, KADIN Sumsel harus belajar dari kesalahan ini dan berusaha lebih baik di masa depan.
Hari Pajak 2024: Menggugah Kesadaran akan Pentingnya Pajak untuk Pembangunan Bangsa
Sumatera Selatan Cetak Rekor MURI Minum Kopi Serentak di Pinggir Sungai Musi
Sabtu, 13 Juli 2024
Rekor MURI! Sumsel Gelar Minum Kopi Serentak di Sungai Musi, Angkat Kopi Lokal ke Kancah Internasional
Advertisement
TEKNO
Baca juga
-
Hasil Akhir Liga Inggris: Manchester United Kalah Telak, Chelsea Gagal Geser Liverpool di Klasemen - Berikut ini hasil pertandingan pekan ke-17 Liga Inggris 2024/2025 antara Manchester United vs Bournemouth dan Everton vs Chelsea