 |
| Sultan Palembang Darussalam, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin menyerahkan Al-quran bebaso palembang kepada Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Selatan Dra. Ohorella Erma, M.I.Kom yang disaksikan Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Awalluddin, S.Pd., M.Si |
Kehadiran Sultan Palembang Darussalam ini memberikan warna tersendiri pada acara yang bertemakan "Membangun Keteladanan Melalui Pendidikan Karakter."
 |
| Sultan Palembang Darussalam, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin menyerahkan Al-quran bebaso palembang kepada Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Selatan Dra. Ohorella Erma, M.I.Kom yang disaksikan ratusan guru penggerak dari 17 kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan |
Sebagai simbol penghargaan dan dukungan terhadap pendidikan karakter, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin menyerahkan Alquran terjemahan literasi Bebaso Palembang kepada Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Selatan, Dra. Ohorella Erma, M.I.Kom. Penyerahan ini juga disaksikan Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Awalluddin, S.Pd., M.Si., dan ratusan peserta yang hadir.
Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin menegaskan bahwa pendidikan karakter adalah fondasi utama yang tidak boleh diabaikan dalam mencetak generasi penerus bangsa. Ia mengapresiasi semangat para guru yang hadir untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui diskusi dan inovasi dalam pembelajaran.
"Pendidikan karakter tidak hanya soal teori, tetapi juga tindakan nyata. Guru adalah pilar utama dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bermoral dan berintegritas. Saya berharap Alquran ini menjadi inspirasi untuk terus menanamkan nilai-nilai luhur kepada siswa," ujar Sultan.
Simposium ini diikuti oleh 416 peserta dari total 436 guru yang lolos seleksi, menyisihkan 1.581 pendaftar. Dalam forum ini, para peserta diajak untuk berdiskusi tentang praktik terbaik dalam menerapkan pendidikan karakter, termasuk di wilayah terpencil.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Awalluddin, menambahkan bahwa guru yang berkarakter adalah teladan moral bagi siswanya. "Guru harus berani berkata tidak pada hal yang salah, meski menghadapi tekanan atau situasi yang tidak mendukung. Guru yang berkarakter adalah mercusuar moral dalam masyarakat," tegasnya.
Kepala Balai Guru Penggerak, Dra. Ohorella Erma, juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dalam simposium ini. Menurutnya, kehadiran Sultan menunjukkan perhatian yang besar terhadap dunia pendidikan, terutama dalam membangun keteladanan melalui pendidikan karakter.
Video Sultan Palembang Darussalam, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin saat menyerahkan Al-quran bebaso palembang kepada Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Selatan Dra. Ohorella Erma, M.I.Kom yang disaksikan ratusan guru penggerak dari 17 kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan
Selain Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, acara ini turut dihadiri oleh tokoh pendidikan terkemuka seperti Rektor Universitas Sriwijaya, Rektor UIN Raden Fatah, Rektor PGRI, serta pimpinan wilayah Muhammadiyah Gunawan Ismail. Kehadiran para tokoh ini menambah bobot diskusi, menjadikan simposium sebagai ajang kolaborasi antara praktisi pendidikan dan akademisi.
Simposium ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan peran guru dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi. Para peserta didorong untuk terus berinovasi dan memperkuat peran mereka sebagai agen perubahan yang mampu mencetak generasi berdaya saing tinggi, sekaligus memiliki karakter yang kuat.
Dengan semangat yang ditunjukkan oleh para peserta, Simposium Guru Provinsi Sumatera Selatan 2024 menjadi tonggak penting dalam upaya membangun pendidikan berkarakter di Indonesia. Dukungan Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin semakin mengukuhkan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam menciptakan pendidikan yang berkelanjutan dan bermakna.
0 Komentar