Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Sultan memperlihatkan berbagai benda bersejarah serta manuskrip kuno yang berkaitan dengan sejarah Kesultanan Palembang Darussalam
Koleksi ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang Palembang sebagai pusat kebudayaan dan sejarah di Sumatera Selatan. Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin menyatakan pentingnya memahami sejarah kota ini sebagai fondasi identitas Palembang yang kokoh.
Sultan Iskandar mahmud Badaruddin juga menyarankan agar bahasa Palembang bisa diajarkan di Muatan Lokal sekolah-sekolah sebagai bentuk upaya pelestarian budaya.
Selanjutnya apabila Pasangan Yudha dan Bahar terpilih sebagai Walikota da wakil Walikota Palembang, Sultan Mengusulkan untuk dapat mengangkat Pahlawan Nasional diantaranya Pangeran Sedo Ing Rajek ,Sultan Susuhunan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayyidul Imam dan Sultan Ahmad Najamuddin Pangeran Ratu Bin Sultan Susuhunan Mahmud Badaruddin (SMB II) untuk diusulkan diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
Menanggapi saran tersebut, Yudha Pratomo Mahyuddin menyatakan kesiapannya untuk mendukung semua hasil yang diperbincangkan serta sangat mendukung penuh pelestarian budaya Palembang. Yudha, yang maju bersama Baharudin sebagai pasangan calon pemimpin Kota Palembang, menyampaikan bahwa salah satu prioritasnya dalam pembangunan adalah memperkenalkan budaya lokal di berbagai aspek, termasuk pendidikan.
“Budaya Palembang akan menjadi prioritas kami dalam pembangunan kota. Pengajaran bahasa Palembang di sekolah sangat penting untuk menjaga identitas budaya lokal, sehingga generasi muda tetap mengenal dan bangga dengan asal-usul mereka,” ujar Yudha.
Sultan berharap dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan pihak-pihak terkait, Palembang bisa dikenal tidak hanya sebagai kota besar di Sumatera, tetapi juga sebagai kota yang kaya akan sejarah dan budaya.
Lebih lanjut, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin menyampaikan bahwa silaturahmi ini menjadi momentum yang baik untuk memperkuat komitmen dalam melestarikan adat dan budaya dimana pelaku pelestarinya sudah 60 persen hampir punah.
Pertemuan ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan antara kesultanan dan pemerintah kota, sehingga upaya pelestarian budaya dapat lebih terstruktur dan berdampak luas.
Kesultanan Palembang Darussalam selama ini memang menjadi pusat pelestarian budaya dan sejarah Palembang. Dengan adanya pertemuan ini, Sultan berharap upaya untuk melestarikan nilai-nilai kebudayaan Palembang dapat terintegrasi dalam pembangunan kota yang modern namun tetap mempertahankan identitas lokal.
Di akhir pertemuan, baik Sultan maupun pasangan Yudha-Bahar menegaskan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pelestarian budaya. Menurut mereka, kesadaran akan sejarah dan budaya lokal adalah landasan bagi masyarakat yang kokoh dan harmonis di masa mendatang.
Dengan demikian, pertemuan ini menjadi langkah awal yang penting dalam upaya memperkenalkan budaya Palembang ke dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dunia pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar