"Kami pertama-tama memasang spanduk sebagai bentuk sosialisasi awal, kemudian melalui kegiatan pembinaan karakter, khususnya dalam apel pagi, kami terus menyampaikan bahaya dan dampak negatif dari judi online kepada siswa. Kami juga menekankan tentang fenomena anak muda yang terlibat sebagai endorse judi online, yang jelas-jelas merusak moral dan ketertiban masyarakat," ujar Hamdani.
Hamdani menegaskan bahwa sosialisasi terkait bahaya judi online sangat penting mengingat tren yang semakin mengkhawatirkan. Ia berharap, dengan upaya ini, siswa akan terhindar dari pengaruh negatif dan dapat memanfaatkan waktu mereka untuk kegiatan yang lebih produktif.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, SMA Negeri 9 Palembang juga mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Menurut Hamdani, ekstrakurikuler menjadi salah satu cara efektif untuk mengisi waktu luang siswa dan mengembangkan potensi positif mereka.
"Ekstrakurikuler di sekolah kami hanya dilakukan tiga hari dalam seminggu, yaitu Selasa, Rabu, dan Kamis. Jadi, anak-anak bisa menyalurkan energi positif mereka melalui kegiatan ini. Selain itu, setiap apel pagi kami juga memberikan tantangan kepada siswa untuk berprestasi, dan kami menyerahkan piala kepada mereka yang berprestasi," tambahnya.
Sekolah juga mengimplementasikan kebijakan razia terkait penggunaan ponsel sebagai langkah preventif untuk mencegah siswa terlibat dalam judi online. Meskipun razia ini tidak dilakukan secara rutin, sekolah mengambil tindakan berdasarkan laporan dari guru atau pihak terkait.
"Kami selalu mengingatkan anak-anak agar menggunakan ponsel dengan bijak dan tidak terlibat dalam aktivitas judi online. Kami berharap, aparat penegak hukum juga dapat menjadi teladan yang baik bagi masyarakat, sehingga pesan yang kami sampaikan kepada siswa tidak menjadi bumerang akibat perilaku buruk yang terlihat di media," lanjut Hamdani.
Dengan adanya berbagai langkah ini, pihak sekolah berharap agar para siswa SMA Negeri 9 Palembang dapat terhindar dari pengaruh buruk judi online serta fokus mengembangkan potensi mereka melalui kegiatan positif yang difasilitasi oleh sekolah.
"Kami sangat mendukung program pemerintah dan berharap anak-anak kami tidak ada yang terlibat dalam judi online, karena hal ini sangat meresahkan masyarakat," pungkas Hamdani. (Manda)
0 komentar:
Posting Komentar